Ngamprah, BBPOS – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) KBB, Bagja Setiawan menilai Pemerintah Kabupaten Bandung Barat belum berupaya maksimal dalam penanganan dan pengendalian COVID-19, baik dari sisi layanan kesehatan maupun sosial ekonomi.
Bagja mengatakan situasi bisa jadi makin memburuk jika pemerintah tidak segera berbenah dalam menangani pandemi virus corona.
“Belum maksimal itu salah satu penyebabnya karena keterbatasan anggaran,” ungkap Bagja kepada BBPOS, Senin (7/12/2020).
Menurutnya, pandemi COVID-19 yang terjadi sejak 10 bulan lalu, hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Pemerintah daerah termasuk KBB masih terus melakukan penanggulangan pandemi tersebut.
“Kita memaklumi beberapa waktu belakangan sudah dilakukan refocusing anggaran artinya memang kekuatan fiskal kita sudah mulai melemah, jadi kelihatannya memang tidak begitu optimal karena anggaran yang terbatas,” kata dia.
Dia menilai seharusnya keterbatasan anggaran karena refocusing tidak menjadi halangan pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat dalam menanggulangi pandemi COVID-19.
“Walaupun seharusnya tidak boleh demikian karena ini kan urusan keselamatan masyarakat KBB. Jadi seharusnya anggaran yang tersisa dioptimalkan untuk penanganan penanggulangan COVID-19,” katanya.
Dirinya mencontohkan, Satgas Penanggulangan COVID-19 wajib memberikan jaminan keamanan ketersediaan ruang isolasi khusus COVID-19 di sejumlah rumah sakit rujukan mengingat belakangan kasus COVID-19 kembali mengalami lonjakan drastis.
“Misalnya dengan lonjakan penderita COVID-19 sampai hari ini, kita harus yakinkan ketersediaan ruang isolasi di KBB itu aman. Jangan sampai nanti ada lonjakan kasus tapi daya tampung rumah sakit rujukan COVID-19 di KBB penuh, akhirnya penderita terlantar padahal seharusnya mereka mendapatkan penanganan yang optimal,” jelasnya.
Di sisi lain, Satgas Penanggulangan COVID-19 juga harus berjibaku melakukan intervensi kasus yang kian hari kembali mengganas dan kenyataan longgarnya penerapan protokol kesehatan.
“Kita perlu akui bahwa kasus COVID-19 ini gagal ditekan, karena KBB kembali masuk ke zona merah, masyarakat juga mulai longgar menerapkan prokes. Artinya semua pihak harus kembali terlibat secara langsung dalam penanggulangan pandemi ini,” tandasnya