Ngamprah, BBPOS-Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat (KBB) Hengky Kurniawan, menaruh perhatian besar terhadap keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Sebagai bentuk perhatiannya, ia membantu mempromosikan produk-produk UMKM melalui media sosial (medsos), seperti mengunggah produk-produk UMKM tersebut di akun Instagram (IG) pribadinya.
Bagi pelaku UMKM, mejeng di IG @hengkykurniawan merupakan sebuah kebanggaan karena produknya dipromosikan di akun yang kini memiliki pengikut 3,3 juta tersebut.
Maklum, Kepala Daerah yang satu ini sebelumnya memiliki background sebagai artis yang banyak penggemarnya. Paling tidak, produk UMKM bisa menasional dengan promosi gratisnya itu
Belakangan, Hengky menggulirkan program membeli produk UMKM bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) KBB. Ia meminta para ASN untuk berbelanja produk UMKM dan hasil petani lokal dengan menyisihkan 5% dari tunjangan kinerja (Tukin) yang diterimanya setiap bulan.
Menurutnya, hal tersebut dilakukan guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi lantaran pandemi Covid-19 yang berdampak langsung kepada masyarakat.
“Mudah-mudahan ekonomi kita cepat pulih dan kita segera bangkit pasca pandemi ini berlalu,” tuturnya, beberapa waktu lalu.
Ia juga mengatakan, kebijakan tersebut sebagai upaya nyata pemerintah membantu perekonomian masyarakat. Hal itupun, diharapkan bisa mendorong para petani lokal maupun kaum milenial yang berkecimpung dalam bidang UMKM agar ebih maju dan tangguh di masa pemulihan ekonomi.
Pelaku UMKM dikbb terus berkembang
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM KBB Ade Sudiana menyatakan, sistem pendistribusian beli produk UMKM tersebut diserahkan pada Koperasi Wibawa Mukti Kerta Raharja.
“Karena memang yang mendapat kewenangan dari ASN-nya itu Koperasi Wibawa Mukti Kerta Raharja,” jelasnya.
Untuk memudahkan sistem pendistribusian produk UMKM dan hasil pertanian tersebut pada konsumen (ASN) yang berada di wilayah kecamatan, pihaknya membuat memorandum of understanding (MoU) dengan 20 koperasi yang tersebar di 17 kecamatan se-KBB.
Koperasi tersebut, merupakan binaan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) dan binaan Dinas UMKM dan Koperasi KBB.
Pada pelaksanaannya, koperasi-koperasi tersebut punya sistem yang dibentuk dengan nama “Warung berkah”.
“Jadi Warung Berkah itu, nanti ada di 16 koperasi yang ada di tiap kecamatan. Warung Berkah ini akan mendistribusikan kebutuhan para ASN,” bebernya.
Warung Berkah ini, akan memberikan kemudahan pada konsumen dengan layanan secara online melalui sebuah aplikasi. Kemudian belanja pesanan akan diantar langsung oleh koperasi yang ditunjuk oleh Koperasi Wibawa Mukti Kerta Raharja.
“Nanti ASN itu tinggal klik kebutuhan nya apa. Kemudian kalau sudah terekap di aplikasi itu, maka pesanan barangnya nanti dikirimkan,” jelasnya
Sebelumnya, para pelaku UMKM memiliki kewajiban untuk meng-upload atau masuk ke link tersebut. Sementara koperasi yang berada di 16 kecamatan ini, harus mengkurasi produk yang ditawarkan pelaku UMKM.
“Kebijakan pak Plt bupati, khusus untuk produk lokal. Jadi akhirnya koperasi yang ada di tiap kecamatan, sekaligus mengkurasi apakah itu produk lokal atau bukan,” tegas Ade.
Diakuinya, selama masa percobaan untuk belanja ASN tersebut masih mengalami beberapa kelemahan. Setelah dievaluasi, maka diadakan kerjasama antara Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan.
“Insha Allah, bulan Januari tahun depan diusahakan sistem ini sudah siap, sehingga kalau bulan Januari tukinnya dibayarkan, bulan Pebruari transaksi sudah berjalan,” ucapnya.
Produk UMKM yang Paling Diminati ASN
KBB termasuk salah satu daerah yang cukup potensial dengan pelaku UMKM. Berdasarkan catatan Dinas Koperasi dan UMKM KBB, jumlah UMKM mencapai 150.000-an.
Namun diantaranya yang aktif hanya sekitar 25 persennya. Mereka bergerak diantaranya di bidang kuliner, kerajinan tangan dan fashion.
Produk-produk UMKM KBB juga mampu bersaing di pasar. Bahkan, produk UMKM KBB sudah dijajakan diteras IKEA Kotabaru Parahyangan.
Hal ini menjadi salah satu potensi untuk pengembangan perekonomian masyarakatnya. Kebijakan Plt Bupati, agar ASN KBB belanja produk UMKM cukup tepat, sebagai landasan dukungan keberlangsungan nasib mereka.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM KBB Wewen Sarwendah menyebutkan, selama dua bulan belanja ASN tersebut cukup membantu UMKM.
“Sangat terasa sekali, banyak UMKM yang ada di grup forum UMKM mengatakan ingin bertemu dengan Pak Plt untuk mengucapkan terimakasih atas kebijakannya,” ungkap Wewen.
Belanja ASN tersebut, memang sangat berdampak sekali dirasakan UMKM. Selama 2 tahun, akibat pandemi Covid-19, usaha mereka omsetnya merosot. Tapi sekarang mulai menggeliat kembali setelah ada kebijakan belanja ASN.
Bahkan diantaranya, ada yang mengaku cukup kewalahan melayani pesanan. Tentunya ini menjadi angin segar bagi para pelaku UMKM, bisa bangkit kembali usahanya setelah sekian lama kembang kempis.
Berbicara tentang produk UMKM
Wewen menyebutkan, produk UMKM yang paling diminati oleh para ASN ini tidak hanya makanan kemasan atau sembako saja. Ternyata craft juga banyak diminati, terutama oleh ASN perempuan dan istri dari ASN.
“Mungkin kalau beli beras 1 bulan, 25 kg, belum terpakai semua. Akhirnya mencari alternatif lain yaitu produk UMKM di bidang fashion maupun kriya,” ungkapnya. (Advetorial)
.