SINDANGKERTA, BBPOS – 138 warga Desa Puncaksari, Kecamatan Sindangkerta, KBB pertanyakan bantuan sosial (bansos) Covid-19 dari Pemprov Jabar.Pasalnya, hingga saat ini bantuan tersebut tidak kunjung datang dan diterima oleh masyarakat.
Pemprov Jawa Barat (Jabar) telah mendistribusikan sebanyak 18.361 paket sembako dan uang tunai sebesar 150.000 bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 melalui PT Pos Indonesia.
Sekretaris Desa Puncaksari, Ihdaul Falah mengatakan, pendataan sebelumnya sudah sesuai dengan prosedur yang dirujuk. Untuk desa Puncaksari sendiri pada tahap pertama mendapatkan untuk 138 orang.
“Awalnya ada yang datang untuk meminta data awal, sesudah itu ada pengumuman kalo Puncaksari hilang datanya semua,” ungkap Ihdaul Falah saat dihubungi BBPOS.com, Sabtu (02/05/2020).
Ia pun mengaku tak mengerti bantuan untuk masyarakat yang terdampak wabah Covid-19 belum diterima warga yang berhak. Falah sempat mempertanyakan kepada Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinsos KBB, terkait data desa Puncaksari yang hilang.
“Saya juga tidak mengerti, soalnya desa yang lain di kecamatan Sindangkerta pada kebagian ada yang 22, 42 terus 200 KK,” kata dia.
Ia mengatakan, seharusnya data yang lebih akurat terkait kondisi warganya adalah dari RT dan RW. Saat ini, pihak provinsi minta data melalui sapa warga (RW), juga dinilai percuma.
“Ketika data itu masuk satu sampai tiga KK harus menunggu satu minggu karena banyaknya data yang masuk dari ribuan RW di Jabar,”katanya.
Sampai saat ini, kata Iid, belum ada satupun bantuan yang datang ke masyarakat desa Puncaksari. Sementara itu, sejumlah Ketua RW yang sempat kedatangan warga merasa bingung memberikan jawaban kepada warga.
“Intinya mah tidak ada kejelasan yang 138 KK di Puncaksari. Kalo misalkan tidak ada, ya dari awal saja bicara tidak ada jangan sampai tercatat tapi bantuan tidak datang,” ujar Falah.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial KBB, Heri Partomo saat dihubungi BBPOS.com, pihaknya hingga saat ini belum mengetahui hal yang terjadi di Desa Puncaksari. Oleh karena, Heri pun akan langsung mengecek data tersebut agar tidak terjadi kesalah fahaman di masyarakat Bandung Barat.
“Saya baru tahu kalau desa tersebut tidak dapat Bansos, nanti kita cek dulu,” kata Heri.