Lembang, BBPOS – 418 anggota Pramuka Siaga dan Penggalang se-Kabupaten Bandung Barat (KBB) dibekali pengetahuan dan keterampilan terkait kebencanaan.
Pembekalan tersebut diselenggarakan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bertempat di Lapang Sesko AU Lembang, Kamis (25/4/2019).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian pembekalan pembina Pramuka dalam Rangka Implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana Berbasis Gugus Depan (SPAB), yang rencananya berlangsung pada tanggal 22-26 April 2019, yang dipusatkan di Grand Hotel La Oma Lembang, KBB.
Ketua Andalan Nasional Pengabdian Masyarakat Kwarnas Gerakan Pramuka Bambang Sasongko mengatakan, edukasi kebencanaan penting juga diberikan pada anak-anak sejak dini. Pasalnya, selama ini yang tergolong rentan jadi korban bencana adalah anak-anak.
“Melalui edukasi tentang kebencanaan, paling tidak anak-anak bisa melakukan kesiap siagaan sejak awal untuk dirinya apabila terjadi bencana di lingkungannya,” ujar Bambang, yang kerap dipanggil Koko ini.
Ia menambahkan, dengan usia mereka yang masih muda, biasanya daya serap ingatannya cenderung relatif lebih tinggi. Mereka bisa mengingat materi yang diterimanya dalam tempo waktu yang cukup lama.
“Rekaman mereka masih bagus,”jelas Koko.
Ia juga berharap, mereka yang menjadi peserta pendidikan dan pelatihan (Diklat) tersebut, bisa menyampaikan informasi kebencanaan itu pada teman-temannya. Dengan demikian, kata Bambang, informasi tentang kebencanaan bisa menyebar luas pada masyarakat.
Sementara tentang alasan dipilihnya anggota pramuka menjadi peserta diklat tersebut, menurut Koko karena pramukalah yang memiliki kegiatan yang mendekati penanggulangan kebencanaan.
Mulai dari tindakan kedaruratan seperti membuat tenda untuk perlindungan ketika bencana, kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) hingga keterampilan tali temali.
“Ini bentuk kesiap sigaan sejak dini yang harus dipahami anak,” tuturnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, jika diklat SPAB tersebut merupakan pilot project kebencanaan. Dipilihnya KBB sebagai tuan rumah kegiatan SPAB ini, salah satunya bentuk kesiagaan untuk menyikapi potensi bencana sesar Lembang.
Dayung bersambut kata Koko, ternyata Kwarcab Gerakan Pramuka KBB menyambut baik untuk kegiatan tersebut dengan mengerahkan kekuatan pasukannya.
“Timingnya memang cukup tepat juga dilaksanakan di sini (KBB) yang berpotensi bencana sesar Lembang. Semoga saja, gaung dari kegiatan di sini bisa terdengar ke seantero negeri,” pungkasnya. (Nie)