SAGULING,BBPOS- Suasana duka masih menyelimuti rumah kediaman R I (9) di Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (28/9/23).
RI merupakan siswi SDN 3 Jati Saguling yang menjadi korban keracunan makanan cimin,pada Selasa (27/9/2023) siang di sekolahnya.
Pihak keluarga RI sudah mengikhlaskan anak kesayangan mereka. Walaupun baginya berat karena RI merupakan anak satu satunya.
“Ya ini musibah, meskipun berat kepergian anak satu satunya kita ikhlas dan ini sudah takdir dari sang kuasa,” kata orangtua RI, saat ditemui di kediamannya.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga tak akan membawa perkara ini ke jalur hukum karena menurutnya ini adalah sebuah musibah. Menurutnya tak ada kesengajaan dalam kasus tersebut.
“keluarga tidak akan membawa perkara ini kejalur hukum, kita ikhlas dan ini sebagai musibah,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Saguling Burhan mengatakan dari puluhan siswa yang keracunan, RI meninggal karena memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbid berupa kelainan darah atau talasemia.
“Yang tangani oleh puskesmas saguling itu ada 15 orang, 7 orang dirawat di Rumah sakit, rawat jalan 11 orang,dan satu lagi meninggal punya penyakit penyerta korbid, riwayat kontrolnya ke RSHS,” jelas Burhan.
Diketahui sebelumnya,sebanyak 34 siswa SDN Jati di Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB)
mengalami keracunan makanan usai menyantap makanan olahan cimin dari pedagang keliling.
Para siswa korban keracunan makanan tersebut menjalani pengobatan intensif di empat fasilitas kesehatan yakni Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan, Rumah Sakit Kartini, Puskesmas Saguling, dan Klinik Assyidha. Sementara sebagian yang lain menjalani pengobatan secara mandiri di rumah masing-masing.
Saat ini dugaan penyebab keracunan makanan dari olahan aci dan bumbui tersebut sudah diambil sampelnya untuk uji laboratorium ****