Padalarang, BBPOS – Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Cimahi amankan delapan orang pelaku dari anggota geng motor yang terlibat bentrokan di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Yohannes Redhoi Sigiro mengatakan, sebelumnya pihaknya sudah mengamankan lima pelaku penganiayaan hingga menyebabkan seorang anggota geng motor tewas. Kali ini kembali diamankan sebanyak tiga orang.
“Berdasarkan olah TKP kita amankan 15 orang. Setelah diperiksa hasilnya ada delapan yang ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan,” ungkap Kasatreskrim Polres Cimahi AKP Yohannes Redhoi Sigiro, saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (2/3/2021).
Namun saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap dua pelaku lainnya. Dua pelaku tersebut diimbau untuk segera menyerahkan diri pada pihak kepolisian.
“Kita masih melakukan pengembangan untuk mengamankan dua orang pelaku lainnya yang saat masih berstatus DPO,” terangnya.
Kedelapan orang tersebut memiliki peran yang berbeda-beda dalam kasus tewasnya seorang anggota geng motor atas nama Muhammad Rahadiansyah (20), mulai dari pelaku utama yang menusuk korban sampai meninggalkannya di jalan.
“Selain yang menusuk, ada yang menganiaya korban, ada yang menyeret lalu membawa korban ke atas motor sampai korban ditemukan di Padalarang dalam kondisi meninggal dunia,” jelasnya.
Yohannes mengungkapkan jika berdasarkan keterangan saksi mata dan para tersangka pemicu bentrokan dua geng motor tersebut akibat adanya kesalahpahaman setelah diawali saling papasan.
“Pemicu bentrok ini dari keterangan saksi dan tersangka berawal dari adanya acara geng motor XTC di Cirata. Saat perjalanan pulang mereka dihadang Moonraker lalu terjadi bentrok, intinya karena perselisihan dam kesalahpahaman,” tegasnya.
Namun jika berdasarkan hasil olah TKP dan penyelidikan para anggota geng motor itu sudah membekali diri dengan senjata. Kendati demikian dirinya tidak bisa menyimpulkan apakah aksi bentrokan tersebut sudah direncanakan oleh para pelaku yang terlibat atau belum.
“Untuk senjata memang mereka sudah membawa, termasuk senjata tajam pisau gesper yang dipakai menusuk korban sampai tewas. Kita belum sampai situ apakah sudah direncanakan atau belum. Tapi yang jelas kalau untuk senjata tajam sudah mereka persiapkan,” tegasnya.
Sementara itu Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna meminta kepada kedua organisasi agar mengimbau anggotanya tidak terprovokasi jika ada kesalahpahaman.
“Masing-masing organisasi yang bertikai untuk menahan diri supaya tidak ada lagi korban jiwa,” kata dia.
Untuk itu dalam waktu dekat Pemkab Bandung Barat akan berkoordinasi dengan Polres Cimahi untuk mengantisipasi agar kejadian bentrokan tersebut tak terulang kembali.
“Yang pertama nanti saya ngobrol dengan Polres, karena memang harus terantisipasi dan tentu saja Pemerintah daerah juga tidak diam. Itu kan warga KBB juga,” pungkasnya.